Bagi umat Islam, kemenangan pasukan Islam atas Konstantinopel merupakan hal besar yang patut diperingati, direnungkan, lalu diambil hikmahnya. Mengapa? Karena itu merupakan bukti nyata dari kebenaran ucapan Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya.
Kali ini, Imtiyaz bakal membahas sejarah kemenangan pasukan yang dipimpin oleh Al-Fatih atas Konstantinopel dalam merebut kota dua benua yang kini bernama Istanbul.
Kurang lebih 800 tahun setelah hadis Nabi yang meramalkan kemenangan Islam atas Konstantinopel yang merupakan negara paling kuat pada masanya. Saat itu, para sahabat Nabi terheran-heran atas pernyataan Rasul tersebut. Mana mungkin, benteng yang begitu kuat bisa runtuh oleh pasukan Islam yang kala itu hanya segelintir.
Hadis tersebut berbunyi:
سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلاً قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلاً يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ
“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. pernah ditanya, “Kota manakah yang dibebaskan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Rasul menjawab, “Kotanya Heraklius dibebaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel.”
لَتُفتَحنَّ القُسطنطينيةُ ولنِعمَ الأميرُ أميرُها ولنعم الجيشُ ذلك الجيشُ
“Sesungguhnya akan dimenangkan atasmu kota Konstantinopel, maka sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu“.
Pada petang tanggal 26 Mei merupakan penanda bagi awal mula serangan besar-besaran untuk menggempur benteng Konstantinopel. Tentara Al-Fatih telah siap mengerahkan sepenuh tenaga menghancurkan musuhnya.
Hal itu setelah dewan perang Utsmani memberi restu atas serangan tersebut. Para tentara diminta untuk terus berdoa kepada Allah SWT agar mendapatkan pertolongan dari-Nya. Pada 28 Mei, pasukan Islam dipersilakan untuk beristirahat terlebih dahulu, sambil mengumpulkan tenaga, sambil menguatkan mental masing-masing.
Dari pihak lawan, pasukan Bizantium menggelar upacara di Hagia Sophia yang dipimpin langsung oleh perwakilan gereja. Mereka juga sama-sama berdoa. Baik dari pihak Islam maupun Kristen, keduanya sama-sama memanjatkan doa, demi mendapatkan kemenangan.
Pada 29 Mei 1453 Masehi, pecah perang besar-besaran antara kedua belah pihak. Pasukan Kristiani yang berpihak pada Utsmaniyah diperintah menyerang terlebih daulu. Di sisi lain, meriam dari pasukan Al-Fatih telah menggempur tembok-tembok tebal yang berfungsi sebagai pertahanan.
Selanjutnya, pasukan yang dikerahkan dari Anatolia berhasil menembus dinding dan berhasil masuk ke jantung pertahanan lawan. Namun, mereka berhasil dihalau oleh pasukan Konstantinopel. Mereka pun berhasil bertahan, namun tak lama.
Pertempuran terus berlangsung, pasukan Konstantinopel mulai kehabisan tenaga. Banyak dari petinggi tentaranya yang tumbang akibat gempuran pasukan Islam yang tak kenal lelah. Tanda kekalahan semakin nyata. Terompet kemenangan pun akhirnya diraih oleh pasukan terbaik yang pernah dijanjikan Rasul dalam hadisnya.
Konstantinopel resmi runtuh. Islam berhasil memecahkan rekor kemenangan terbesar dalam sejarah peradaban Islam. Allahu Akbar, ini lah bukti kebenaran kalam Nabi Muhammad SAW. Kemenangan yang diraih oleh pasukan terbaik sepanjang zaman.
0