Ada yang tak boleh ketinggalan dari jalan-jalan, yaitu foto dan cerita. Keduanya menjadi bukti bahwa kita sudah mengunjungi tempat tertentu. Namun, hal itu kurang lengkap kalau belum ada yang namanya oleh-oleh.
Nah, kali ini, Imtiyaz akan berbagi cerita mengenai tempat belanja oleh-oleh yang menarik, lengkap, serta penuh dengan nuansa sejarah. Apa itu? Grand Bazaar, Istanbul.
Sepulang dari jalan-jalan ke luar negeri, rasanya memang hambar jika tak membawa cinderamata khas negara yang kita kunjungi. Meskipun isi kepala kita sudah penuh dengan cerita, dan instastory kita sudah penuh dengan foto-foto dokomentasi perjalanan.
Untuk itu, kamu harus tahu ke mana mendapat oleh-oleh terbaik saat di Istanbul, Turki. Salah satu yang terbaik adalah Grand Bazaar ini. Ketika mamasuki pasar tradisional ini, kita akan disuguhkan berbagai jenis oleh-oleh yang menarik.
Mulai dari topi khas para sufi, karpet, tas, baju, kain, perabot dari keramik yang khas, rempah-remph, hingga pernak-pernik kecil yang sulit didapat di tempat lain. Maka dari itu, sebelum masuk sini, sebaiknya mempersiapkan isi dompet, jangan sampai ada barang kesukaan yang luput dibeli.
Grand Bazaar merupakan pasar yang amat terkenal bagi turis di Istanbul. Lokasinya yang dekat dengan jantung kota membuatnya selalu ramai dikunjungi. Hanya berjarak sekitar 300 meter dari Hagia Sophia, yang merupakan tempat wajib pertama yang harus dikunjungi di Istanbul.
Ratusan ribu pengunjung memadati tempat ini setiap hari. Meskipun pasar yang usianya tua ini harus bersaing dengan pusat-pusat perbelanjaan modern, namun pesonanya tetap memikat para pengunjung. Sebab, pasar ini tidak hanya menyediakan barang dagangan, melainkan juga romantisme masa lalu.
Mengulik sejarahnya, Grand Bazaar ini dibangun saat Kota Konstantinopel yang merupakan ibukota Romawi bagian timur ini ditaklukkan oleh pasukan yang dibawahi oleh Al-Fatih. Tepatnya pada musim dingin antara 1455 hingga 1456.
Awalnya, pasar ini dibangun untuk menghidupkan kembali roda ekonomi kota yang kemudian beralih nama menjadi Istanbul itu. Masa peperangan selama bertahun-tahun telah membuat roda ekonominya mandek.
Orang Turki menyebutnya Bezzâzistan-ı Cedîd, yang berarti Bedesten Baru. Bedesten berasal diadaptasi dari bahasa Persia, yakni bezestan yang merupakan turunan kata dari ‘bez’ yang berarti kain. Jika digabung, rangkaian kata itu bisa berarti bazar penjual kain.
Sobat Imtiyaz, tunggu apalagi, pasar tradisional Grand Bazaar sudah memanggil untuk dikunjungi, segera daftarkan diri untuk menjelajahi sejarah bersama tour guide yang profesional.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai paket perjalanan sejarah Kota Istanbul dan tempat-tempat menarik lainnya di Turki, silakan klik tautan di bawah ini!
0